"Setiap kantong plastik, softex, pempers yang kita lempar ke sungai adalah bom waktu yang akan meledak di kehidupan kita sendiri."
BlogPakistaji, Sungai di depan Kantor Desa Pakistaji tidak mengalir sendirian. Ia membawa air, sampah, dan limbah dari tengah pemukiman Dusun Krajan dari Dam ke Pakistaji Tengah, Pakistaji Utara, dan Pakistaji Langgar Umum. Semua aliran bermuara di sini, tepat di depan mata kita.
Kebiasaan membuang sampah ke sungai di wilayah ini bukan sekadar kebiasaan buruk—ini adalah undangan bagi bencana. Inilah bahaya ekstrem yang siap menghantam jika kita terus membiarkan sungai kita menjadi tempat pembuangan:
1. Wabah Penyakit yang Menelan Nyawa
Air kotor penuh sampah menjadi tempat sempurna bagi nyamuk Aedes aegypti (demam berdarah), lalat (penyebar kolera dan diare), serta tikus (pembawa leptospirosis). Dalam kondisi ekstrem, satu gigitan nyamuk atau satu teguk air terkontaminasi bisa memicu kematian—terutama pada anak kecil dan lansia.
2. Banjir Bandang yang Menghancurkan Rumah
Sumbatan sampah di aliran Pakistaji Tengah dan Pakistaji Utara bisa memicu luapan air secara tiba-tiba. Air bercampur lumpur pekat menerjang rumah-rumah, menghanyutkan perabot, memutus listrik, dan memaksa warga mengungsi di tengah hujan deras.
3. Sungai Berubah Menjadi Pembuangan Racun
Di Pakistaji Langgar Umum, sisa deterjen, oli, plastik, dan limbah rumah tangga mengalir ke sungai. Air yang seharus bebas darisampah dan limbah akhirnya akan berubah menjadi cairan hitam berbau busuk. Dalam jangka panjang, racun seperti ini masuk ke tanah, sumur, dan bahkan air minum kita.
4. Kehidupan Air Punah Total
Di masa tahun delapan puluhan Ikan, udang, dan hewan air lain yang dulu jadi sumber lauk warga kini menghilang. Tanpa kehidupan air, sungai menjadi sekadar parit busuk. Ini bukan hanya kerugian ekosistem, tapi juga pukulan ekonomi bagi warga yang dulu mengandalkan hasil tangkapan sungai.
5. Desa Menjadi Simbol Lingkungan yang Gagal Dijaga
Bayangkan seorang tamu atau pejabat datang ke kantor desa. Sebelum masuk, ia melihat sungai penuh sampah, berbau busuk, dan berwarna hitam. Seketika, citra Desa Pakistaji runtuh—dikenal bukan karena prestasi, tapi karena sungai kotornya, ironis sekali khan??!
Di desa kita Pakistaji 90,9 % adalah penganut Agama Islam, yang seharusnya memiliki kesadaran tinggi tentang menjaga kebersihan, membuang sampah pada tempatnya, dikarenakan menjaga sungai agar tetap bersih bukan hanya tugas sosial, tapi juga tanggung jawab agama. Islam mengajarkan kebersihan, kelestarian alam, dan larangan berbuat kerusakan di muka bumi ini.
📖 Dalam Al-Qur’an Allah SWT. berfirman:
وَلَا تُفْسِدُوْا فِى الْاَرْضِ بَعْدَ اِصْلَاحِهَا وَادْعُوْهُ خَوْفًا وَّطَمَعًاۗ اِنَّ رَحْمَتَ اللّٰهِ قَرِيْبٌ مِّنَ الْمُحْسِنِيْنَ ٥
وَيَسْـَٔلُوْنَكَ عَنِ الْمَحِيْضِۗ قُلْ هُوَ اَذًىۙ فَاعْتَزِلُوا النِّسَاۤءَ فِى الْمَحِيْضِۙ وَلَا تَقْرَبُوْهُنَّ حَتّٰى يَطْهُرْنَۚ فَاِذَا تَطَهَّرْنَ فَأْتُوْهُنَّ مِنْ حَيْثُ اَمَرَكُمُ اللّٰهُۗ
اِنَّ اللّٰهَ يُحِبُّ التَّوَّابِيْنَ وَيُحِبُّ الْمُتَطَهِّرِيْنَ ٢٢٢ ........
📜 Hadits Nabi ﷺ:
- “Kebersihan adalah sebagian dari iman.” (HR. Muslim)
- “Janganlah kalian buang kotoran di jalan umum dan di tempat orang berteduh.” (HR. Muslim) → Sungai termasuk jalur umum bagi air dan kehidupan.
💬 Pendapat Ulama:
- Imam Nawawi menegaskan bahwa segala perbuatan yang membahayakan orang lain, meskipun kecil, termasuk perbuatan haram. Membuang sampah ke sungai yang digunakan warga jelas masuk dalam larangan ini.
- Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah menjelaskan, merusak alam berarti mengkhianati amanah Allah sebagai khalifah di bumi.
5 Solusi Terbaik Menyelamatkan Sungai Pakistaji
- Buang Sampah pada Tempatnya – Sediakan tempat sampah di rumah dan pastikan semua anggota keluarga memakainya.
- Pisahkan Sampah Organik & Anorganik – Sampah organik bisa dijadikan kompos, sedangkan plastik dan logam bisa didaur ulang.
- Kerja Bakti Rutin – Tetapkan jadwal bersih-bersih sungai minimal sekali sebulan di tiap wilayah (Tengah, Utara, Langgar Umum).
- Edukasi Sejak Dini – Ajarkan anak-anak di rumah dan sekolah bahwa sungai adalah sumber kehidupan, bukan tempat sampah.
- Tegakkan Aturan Desa – Buat peraturan desa yang memberi sanksi bagi pembuang sampah sembarangan ke sungai.
Menjaga sungai berarti menjalankan amanah Allah, menjaga kesehatan, dan melestarikan kehidupan. Jangan sampai anak cucu kita mewarisi sungai yang mati dan tercemar. Mulailah dari diri sendiri, ajak keluarga, dan jadilah teladan di lingkungan.
"Barang siapa menanam kebaikan, ia akan memetik buahnya; barang siapa menanam keburukan, ia akan menanggung akibatnya."
Sebagaimana yang di Firmankan Allah SWT. dalam Al-Qur'an (S. Al-Isro' 7)
إِنْ أَحْسَنتُمْ أَحْسَنتُمْ لِأَنفُسِكُمْ ۖ وَإِنْ أَسَأْتُمْ فَلَهَا ۚ
Artinya:
"Jika kamu berbuat baik (berarti) kamu berbuat baik bagi dirimu sendiri dan jika kamu berbuat jahat, maka (kejahatan) itu bagi dirimu sendiri,..."
[TN.12/8]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar