Sinergi Lembaga Pendidikan Formal dan Non-Formal untuk Masa Depan Cerdas dan Berakhlak Anak Pakistaji


Sinergi Lembaga Pendidikan Formal dan Non-Formal untuk Masa Depan Cerdas dan Berakhlak Anak Pakistaji [TN.14/8] 

BlogPakistaji, Pendidikan adalah fondasi utama kemajuan desa. Di Desa Pakistaji, pendidikan anak tidak hanya diperoleh dari sekolah formal, tetapi juga dari lembaga non-formal seperti pesantren dan TPQ, serta bimbingan keluarga di rumah. Kombinasi ini menciptakan generasi yang cerdas, berakhlak, dan siap membangun desa di masa depan.


1. Pendidikan Sekolah + Didikan di Rumah

Sekolah-sekolah di Desa Pakistaji seperti MTs An-Najahiyyah, SDN 1, 2, 3 Pakistaji, MIS An-Najahiyyah, TK Muslimat, TK Dharma Wanita, PAUD An-Najahiyyah, dan PAUD Putra Madiri menjadi pusat pendidikan formal.
Di sekolah, anak-anak belajar ilmu pengetahuan umum dan agama. Namun, peran orang tua tetap penting untuk menanamkan nilai sopan santun, gotong royong, dan disiplin di rumah.


2. Lingkungan yang Mendukung

Anak-anak akan lebih semangat belajar jika berada di lingkungan yang rapi, bersih, dan tenang. Kehadiran PAUD dan TK di Desa Pakistaji membantu menumbuhkan minat belajar sejak dini. Orang tua bisa mendukung dengan menyediakan pojok belajar di rumah yang sederhana namun nyaman.


3. Peran Lembaga Non-Formal

Desa Pakistaji memiliki lembaga non-formal seperti Pondok Pesantren Roudlotul Falah, Pondok Pesantren Nurus Sholah, dan TPQ.
Lembaga ini memperdalam ilmu agama, membiasakan anak membaca Al-Qur’an, dan menanamkan akhlak mulia.


4. Kolaborasi Formal dan Non-Formal

Gabungan pendidikan formal dan non-formal menciptakan pendidikan yang holistik: akademik, spiritual, dan keterampilan hidup. Sinergi ini membuat anak-anak memiliki wawasan luas tanpa meninggalkan nilai-nilai luhur desa.


5. Memanfaatkan Lingkungan Desa

Desa Pakistaji yang dikelilingi sawah dan kebun menjadi ruang belajar alami. Anak-anak bisa belajar bercocok tanam, mengenal alam, dan mengasah kemampuan akademik dengan menulis atau membaca cerita tentang pengalaman mereka di desa.


6. Peran Orang Tua, Guru, dan Kyai

Orang tua tidak boleh menyerahkan pendidikan sepenuhnya pada guru atau kyai. Komunikasi rutin, keterlibatan dalam kegiatan sekolah dan pesantren, serta dukungan moral di rumah adalah kunci membentuk generasi yang cerdas dan berakhlak.

Baca Juga :
  1. >Manfaatkan Pekarangan RUmah Untuk Tanaman Toga
  2. >Makna Kemerdekaan di Era Digital tentang Literasi Informasi
  3. >Bazar Beras Pemerintah Sukses Digelar di Desa Pakistaji, Bersama Yonif 515/UTY

Pendidikan adalah Warisan Terbesar

Dalam budaya Osing, ada peribahasa:

“Ilmu iku sandhingan urip, bekal teko nganti mati.”
(Ilmu adalah teman hidup, bekal sampai akhir hayat.)

Rasulullah ﷺ bersabda:

"Apabila anak Adam meninggal dunia, maka terputuslah amalnya kecuali tiga perkara: sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, atau anak shaleh yang mendoakannya."
(HR. Muslim)

Al-Qur’an pun menegaskan:

"Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antara kamu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat."
(QS. Al-Mujadilah: 11)


Ayo bersama-sama mendukung pendidikan anak di Desa Pakistaji—baik di sekolah formal, pesantren, TPQ, maupun di rumah. Dengan gotong royong, insyaAllah anak-anak kita akan menjadi generasi yang cerdas, berakhlak, dan membawa kemajuan bagi desa tercinta. [TN. 14/8]


Baca Juga:
  1. >Peresmian Kantor Desa Baru
  2. >Makna Lambang Kabupaten Banyuwangi
  3. >Daftar Frofile Desa Pakistaji
  4. >Sejarah Singkat Desa Pakistaji

Tidak ada komentar: