"Dari Tangan Warga untuk Negeri: Potensi UMKM Desa Pakistaji yang Menginspirasi"
BlogPakistaji, — Desa Pakistaji di Kecamatan Kabat, Kabupaten Banyuwangi, tidak hanya dikenal karena alam dan budayanya yang memikat, tetapi juga karena geliat warganya dalam mengembangkan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).
Beragam produk lokal lahir dari tangan-tangan kreatif masyarakat desa yang tersebar di berbagai dusun, menjadi bukti nyata bahwa semangat wirausaha tumbuh kuat di Pakistaji.
🧵 Batik Pakistaji – Warna Tradisi, Ciptaan Kreasi
Dari Dusun Krajan, Dadapan, hingga Kepuh, para pengrajin batik terus melestarikan seni membatik khas Banyuwangi dengan sentuhan khas Pakistaji.
Mulai dari batik tulis hingga batik sablon, para perajin memadukan motif tradisional dengan warna-warna modern, menjadikan Batik Pakistaji diminati oleh masyarakat luas.
Batik ini tak hanya menjadi simbol budaya, tapi juga sumber penghidupan bagi banyak keluarga.
🍃 Piring Lidi dan Produk Ramah Lingkungan
Di Dusun Kepuh, kreativitas warga terlihat dari produksi piring lidi, hasil olahan dari daun kelapa kering yang dirangkai dengan teliti.
Produk ini kini banyak diminati karena bersifat ramah lingkungan dan sering digunakan dalam acara-acara adat, hajatan, maupun oleh pelaku kuliner sebagai wadah makanan alami.
🍯 Manisnya Gula Merah dan Gula Semut Pakistaji
Dari Dusun Dadapan Sumbersari, wangi harum nira aren menjadi saksi keterampilan warga dalam mengolah gula merah dan gula semut berkualitas tinggi.
Dengan cara tradisional yang diwariskan turun-temurun, gula dari Pakistaji terkenal memiliki rasa khas dan tahan lama. Produk ini kini mulai menembus pasar luar desa berkat pengemasan yang lebih menarik dan higienis.
Baca Juga;
👜 Tas Kulit dari Kepuh – Elegan dari Desa
Tidak kalah menarik, Dusun Kepuh juga menjadi rumah bagi pengrajin tas kulit yang berkualitas tinggi. Dengan desain modern namun tetap mengandalkan pengerjaan manual, tas-tas buatan warga Kepuh ini mampu bersaing dengan produk pabrikan. Setiap potong kulit dijahit dengan rapi, mencerminkan ketelitian dan jiwa seni pengrajinnya.
🧱 Bata Merah, Fondasi Pembangunan Desa
Sementara itu, di Dusun Krajan, deretan tungku bata menjadi pemandangan khas. Produksi bata merah masih menjadi salah satu sektor ekonomi penting, menopang kebutuhan pembangunan lokal maupun di wilayah sekitar.
Kualitasnya yang kuat dan tahan lama membuat bata Pakistaji tetap dipercaya oleh banyak konsumen.
🪵 Mebel Kayu dan Alumunium: Karya dari Bahan Keras, Bernilai Tinggi
Kreativitas warga Pakistaji juga terlihat dalam industri mebel kayu di Dusun Krajan dan Kepuh, serta mebel alumunium/stainless di Dusun Krajan.
Produk-produk ini tidak hanya memenuhi kebutuhan lokal, tapi juga telah menarik peminat dari luar daerah.
Dari lemari, meja, kursi hingga kusen, hasil karya para pengrajin menjadi bukti bahwa keahlian dan ketekunan adalah modal utama kemajuan desa.
🐐 Peternakan Kambing Perah: Inovasi di Bidang Peternakan
Menariknya, Dusun Krajan juga memiliki potensi unggulan di bidang peternakan, yakni kambing perah penghasil susu.
Susu kambing dari Pakistaji mulai dikenal karena kualitasnya yang baik dan manfaat kesehatannya.
Dengan pengelolaan yang terus ditingkatkan, sektor ini berpotensi besar menjadi sumber ekonomi baru bagi warga desa.
Baca Juga:
🌱 Sinergi Menuju Desa Mandiri
Pemerintah Desa Pakistaji terus berupaya mendorong pelaku UMKM agar semakin maju dan mandiri, melalui pelatihan kewirausahaan, pendampingan digital marketing, serta kolaborasi dengan BUMDes dan lembaga pendidikan.
Langkah ini diharapkan mampu membawa produk lokal Pakistaji menembus pasar nasional, bahkan global.
“Kami bangga dengan semangat warga Pakistaji yang tak pernah berhenti berinovasi. Setiap dusun punya potensi luar biasa, dan tugas kami adalah membantu agar potensi itu dikenal lebih luas,” ujar Kepala Desa Pakistaji.
Dengan semangat kerja keras dan kreativitas tanpa batas, Desa Pakistaji siap menatap masa depan sebagai desa mandiri dan berdaya saing tinggi. [TN_15/10/25]
💚 UMKM Pakistaji – Dari Desa, untuk Indonesia.
Baca Juga:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar